Tak dapat dipungkiri... Bahwa faktor yg mendasari seluruh aktifitas manusia di dunia ini, terlepas dari apa dan bagaimanapun bentuknya, semuanya akan bermuara pada tergapainya kebahagiaan hidup.
Tingkat kebahagiaan seseorg, sesungguhnya sangat tergantung pada bentangan jarak, antara keinginan dan realitas, dalam arti kata... Semakin dekat jarak keduanya, maka makin bahagialah dia... Sebaliknya, semakin jauh jaraknya, maka makin galaulah ia.
Dari penjelasan di atas, diharapkan kita tak lagi keliru menilai tingkat kebahagiaan seseorang, sebagaimana perspektif manusia pada umumnya, di mana org berpijak pada realitas, tanpa menelusuri lebih jauh, apa gerangan yg menjadi keinginannya.
"Capaian" seseorang, itu adalah realitas... Dan penilaian terkait soal ini, bersifat mutlak berdasarkan fakta yg kita saksikan bersama. Namun... Dia menjadi relatif, saat kita hendak mengukur bentangan jaraknya dgn keinginan. Dalam arti kata, jangan menilai seseorang berdasar pada realitasnya, melainkan... Berpijaklah pada apa yg menjadi keinginannya.
Untuk memudahkan pemahaman, coba cermati contoh kasus di bawah ini:
1. Seorang pengemis lagi galau, karena menjelang siang belum kunjung sarapan, dan dia tak punya uang satu rupiah pun. Tak lama kemudian, seorg karyawan bersimpati, dan memberikan uang 50 rb, padahal tuk sekali makan, dia hanya butuh 15 rb.
2. Karyawan stelah masuk kantor, tdk bisa konsen bekerja, karena lagi galau... Dia punya uang 100 jt, tapi biaya pernikahan anaknya yg waktunya makin mepet, sebesar 200 jt. Kemudian masalahnya teratasi, krena pemilik perusahaan berkenan memberi pinjaman tanpa bunga sebesar 100 jt.
3. Terakhir... Sang pemilik perusahaan yg kegalauannya tak kunjung terobati, malah berujung stres dan terakhir strok... Karena dia ingin ikut tender sebuah proyek, meskipun dia punya uang sebesar 3 Trilyun, namun proyek yg dikejarnya senilai 5 T.
Tiga sosok manusia di atas, memberi penjelasan yg sangat gamblang, betapa uang 50 rb, bisa lebih membahagiakan dari pada uang 3 T. Itu semua, sangat tergantung pada apa yg menjadi keinginannya.
Karenanya...
Allahu yarham begitu gigih mengajak setiap org dan dari seluruh lapisan masyarakat, guna turut serta berkecimpung di lembaga ini, walau dgn segala kesederhanaan dan kekurangan dari sisi materi, namun ada hal mendasar yg sangat esensial, di mana seluruh aktifitas, irama serta ritme di lembaga ini, mengantarkan setiap org memiliki keyakinan... bahwa akan tiba saatnya, "PADI" itu benar2 kita panen.
Ustadz Akib Junaidi Qahar