Sudah menjadi aksioma kehidupan... Bahwa tinggi rendahnya nilai / harga sesuatu, akan berbanding lurus dgn berat ringannya / susah gampangnya proses untuk menggapainya..
Prinsip para nelayan, semakin besar ikan yg ingin ditangkap, maka semakin besar pula umpan yg harus diberikan.
Maka wahai para "pemimpi"... Jangan pernah berani bermimpi..!!! untuk meraih sesuatu yg punya nilai / harga di atas standar rata2, bila di saat yg bersamaan, anda tdk siap / tdk mau memberi pengorbanan yg juga di atas standar rata2.
Salah satu contoh sederhana terkait pernyataan di atas, adalah seseorg yg ingin menjadi anggota DPR setingkat kab/kota, maka sejak awal, dia harus siap berkorban waktu, tenaga, pikiran dan dana yg tdk sedikit... Makin besar pengorbanan yg diberikan, maka makin besar pula peluang untuk dia terpilih dan dilantik nantinya.
Kalau sekadar anggota DPRD, yg "kenikmatannya" hanya sebatas 5 thn (itupun kalau tdk keburu ketangkap KPK / jaksa), sdh membutuhkan pengorbanan, lantas bagaimana logikanya... Bila yg kita harapkan adalah surga, dgn kenikmatan yg sempurna dan tak terbatas waktu, kemudian prosesnya hanya dgn "bersantai ria".
Bagaimana pula kaitannya dgn orang2 yg berkecimpung dgn ORMAS HIDAYATULLAH (baik sebagai anggota, kader, pengurus dll), terlepas dari proses yg melatarinya....?!?!?!
Sungguh... Allahu Yarham mendirikan lembaga ini, salah satu tujuan utamanya, adalah menjadi wadah tuk berkumpulnya orang2 yg ingin menikmati surga dgn segala fasilitasnya yg tak terbatas oleh waktu...
Karenanyaaaaa... Menjadi konsekwensi logis, bila yg turut "bergabung" pada wadah ini, adalah orang2 yg BERMENTAL PEJUANG, dalam arti dan pengertian, adalah orang yg siap mengorbankan apa yg dia punyai untuk kepentingan "lembaga", bukan malah berpikiran, apa yg bisa kita dapatkan dari lembaga perjuangan ini.
Ustadz Akib Junaidi Qahar