50 Tahun Hidayatullah Dalam Hitungan Tahun Hijriah - Tulisan Ke 2

MUNTAMAR
0

Adalah hal yg sangat manusiawi, jika seseorang melakukan pembelaan diri dengan berbagai cara, jika merasa hidup (nasib) nya terancam.

Salah satu ancaman serius yg dirasakan seseorang, jika dia berstatus sebagai terdakwa yg akan menerima sanksi atas kesalahan yg diperbuatnya.

Pembelaan diri yg dilakukan seorang terdakwa, dimaksudkan minimal agar hukumannya bisa diperingan dan tentu saja berharap sangat, jika memungkinkan untuk bisa dibebaskan atas segala tuntutan.

Keterpaksaan (bukan atas dasar keinginan sendiri dan kesadaran) yg ditandai dengan tidak adanya pilihan lain,

hingga seseorang melakukan pelanggaran, biasanya dijadikan sebagai salah satu alasan untuk membela diri.

Pelanggaran atas syariat yg telah ditetapkan Allah, tentu saja berdampak pada siksaan yg akan ditanggung oleh para pelakunya. Dalam Al-Quran Allah jelaskan, betapa kata terpaksa juga digunakan sebagai alasan pembelaan diri, seperti yg termaktub pada surah An-Nisa ayat 97

كُنَّا مُسۡتَضۡعَفِینَ فِی ٱلۡأَرۡضِۚ

Kami adalah orang2 lemah, yg tidak memungkinkan menyelisihi kehendak para pembesar kami, walau kami tahu itu bertentangan dengan syariat Allah, namun terpaksa kami harus melakoninya.

Ada dua kekuatan besar yg melingkupi sebuah lingkungan, dimana semua penghuninya "dipaksa" harus mengikuti arus yg dibuat oleh dua kekuatan besar tersebut :

  1. Aturan / hukum / undang-undang yg telah ditetapkan.
  2. Tradisi / kultur / budaya yg sudah umum dilakukan orang.

Seseorang yg mencoba melakoni kehidupan dilingkungannya, tidak sesuai dengan aturan baku dan tradisi yg berkembang, maka dapat dipastikan, hidupnya tidak akan normal bahkan sengsara alias menderita

Maka dapat dibayangkan, betapa tersiksanya seseorang yg memiliki idealisme, ingin berislam secara benar dan utuh, namun aturan dan tradisi di lingkungannya, justru bertentangan dengan idealisme tersebut.

Kampus- kampus Hidayatullah didirikan, dengan segala dimensi yg tercakup di dalamnya, dimaksudkan menjadi saluran idealisme berislam, dan para penghuninya tidak akan menjadikan kata "terpaksa", sebagai alasan atas penyimpangan yg diperbuatnya.

Lanjut tulisan ke tiga klik 👉👉di sini

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)