Akan menjadi pemandangan aneh, bahkan bisa dijadikan sebagai obyek wisata,
bila ada seorang muslim yg tetap enjoy dengan kehidupannya, dan tidak permah
pusing dengan apapun bentuk aturan yg diputuskan serta kultur seperti apa yg
dikembangkan, asal saja dia tetap bebas beraktivitas mencari penghasilan, demi
memenuhi kebutuhan hidupnya.
Bila kehidupan kita siklusnya hanya sebatas mencari makan, membuat tempat tinggal, menikah, memiliki keturunan, sambil menanti ajal tiba. Apa bedanya kita dengan binatang, yg siklusnya juga persis seperti itu.
Berbedanya bentuk dan instrumen yg melengkapi organ tubuh manusia dibanding
makhluk lainnya, menjadi alasan kita diberikan tugas dan tanggung jawab besar,
yg tentu saja akan berimbas pada imbalan yg sangat istimewa, bagi siapapun yg
menjalankannya. Sebaliknya, kita dinanti oleh siksaan yg tiada tara, jika
amanah tersebut terabaikan, apapun alasan pembenar yg kita kemukakan.
Respon Malaikat atas jawaban ngeles para pendosa, yg notabene murni karena
keterpaksaan, akibat kuatnya arus yg tidak memungkinkan untuk dilawan, sungguh
sangat eksplisit
أَلَمۡ تَكُنۡ أَرۡضُ ٱللَّهِ وَ ٰسِعَةࣰ فَتُهَاجِرُوا۟ فِیهَاۚ فَأُو۟لَـٰۤىِٕكَ مَأۡوَىٰهُمۡ جَهَنَّمُۖ وَسَاۤءَتۡ مَصِیرًا
Bukan kah bumi Allah itu luas, kenapa tidak berhijrah (mencari tempat
alternatif yg lebih kondusif), sungguh mereka dijebloskan ke dalam neraka, dan
itulah seburuk-buruk tempat kembali. An-Nisa 97.
Bertitik tolak pada ayat di atas, dan terinspirasi dari peristiwa hijrahnya
Rasulullah, maka diberdirikan lah Hidayatullah yg kemudian dinamakan pesantren.
Penamaan pesantren untuk wadah Hidayatullah yg didirikan oleh Allahu Yarham
Ust. Abdullah Said, sesungguhnya hanyalah sebuah alamat, karena tidak ada nama
atau istilah lain yg bisa digunakan, agar memudahkan "sosialisasi" ke
semua pihak di negeri ini.
Kampus Gn. Tembak yg waktu itu dikenal sebagai pusat, dan tentu saja
seluruh cabangnya yg kemudian berdiri di mana-mana, sejatinya punya tujuan
utama, yg tak lain sebagai miniatur Madinah, sebagaimana yg dirancang dan
direkayasa sedemikian rupa oleh Rasulullah bersama sahabat-sahabatnya.