50 Tahun Hidayatullah Dalam Hitungan Tahun Hijriah - Tulisan Ke 4

MUNTAMAR
0

Sudah menjadi pemahaman umum dan tidak ada seorangpun yg menyelisihinya, bahwa lingkungan tempat domisili dan tempat berinteraksi, akan berpengaruh besar terhadap perilaku seseorang.

Akan sangat aneh yg tentu saja sulit untuk diteirma oleh akal sehat, bila ada orang yg berharap, diri dan keluarganya dapat tumbuh berkembang sesuai keinginannya, saat lingkungan yg meliputinya, justru tidak kondusif bahkan bertolak belakang dengan harapannya.

Ilmu yg tidak diamalkan, ibarat pohon yg tidak berbuah. Secara umum, analogi tersebut tidak sama persis, namun gambaran yg dapat kita tangkap, ilmu yg tidak diamalkan akan sia-sia bahkan sangat mungkin menjadi beban.

Allahu Yarham Ust. Abdullah Said dalam berbagai kesempatan, seringkali menyatakan, kalau Hidayatullah pada masa itu, adalah wadah untuk berislam, dalam pengertian, ilmu Islam yg dipelajari didalamnya, adalah ilmu yg sifatnya aplikatif dan dapat segera direalisasikan.

Bukan bermaksud untuk mengabaikan apa lagi sampai anti terhadap ilmu secara luas lagi detail, namun skala prioritas yg menjadi konsen beliau, bagaimana mewujudkan aneka fasilitas dan menciptakan suasana yg kondusif, agar begitu ilmu ditranspormasikan, di saat yg bersamaan segera dapat dilaksanakan.

Salah satu yg paling beliau khawatirkan, jangan sampai ajaran Islam ini hanya sebatas diilmui, yg boleh jadi para penuntutnya menjadikan ilmu itu sebagai alasan untuk pantas bersikap angkuh, apa lagi setelah sederet gelar akademik berhasil disandangnya. Naudzu billah bila keseriusan seseorang mencari ilmu, dimaksudkan untuk bekal berdebat (adu argumentasi) agar mendapatkan pengakuan, kalau dirinya adalah orang yg berilmu.

Mungkin terlalu ekstrim, bila secara vulgar dibahasakan, bagaimana awal-awal Hidayatullah TERKESAN menganggap ijazah sebagai benda yg sangat menjijikkan. Tentu saja secara otomatis, kesan itu berimbas kepada para pemburunya, hingga tak heran, bila kader-kader awal sama sekali tidak pernah terbersit dalam benak untuk dapat memilikinya, dan bagi yg sudah terlanjur punya, tidak segan-segan untuk memusnahkannya dengan berbagai cara.

Lanjut tulisan ke lima klik ðŸ‘‰ðŸ‘‰di sini

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)