KETIKA ANAK MENGELUH

MUNTAMAR
0

Ketika dijemput pulang sekolah, seorang anak Taman Kanak-kanak (TK) mengeluh atas sikap gurunya.

“Mama, aku gak suka sama ibu guru. Masa aku disuruh pakai sepatu sendiri. Ibu guru yang itu!” ujar si anak sambil cemberut dan menunjuk salah satu gurunya.

Tentu si ibu kaget karena sikap kurang sopan si anak pada gurunya. Kejadian itu, oleh sang ibu diceritakan kembali pada tetangganya. Ia merasa heran mengapa anaknya protes pada gurunya ketika disuruh memakai sepatu sendiri.

Tetangganya menyadari apa yang sesungguhnya terjadi. Selama masa pandemi, si anak belajar daring di rumah, jadi tidak pernah memakai sepatu. Sedangkan selama ini, ketika

si ibu mau pergi bersama anak-anaknya, ia selalu menyuruh anak perempuannya yang besar memakaikan sepatu pada adiknya.

Kisah di atas menceritakan tentang bagaimana orangtua heran dengan perilaku anaknya. Tanpa disadari itu merupakan akibat dari situasi yang terjadi, serta pola asuh orangtua pada si anak. Banyak orangtua yang mengeluh tentang anaknya, tanpa mengetahui apa penyebab dari perilaku anak tersebut. Selama orangtua tidak mengubah cara pengasuhannya, maka jangan berharap anak pun akan berubah.

Terkadang muncul fenomena orangtua menyadari kesalahannya dalam mendidik anak. Contohnya, menyadari anaknya menjadi tidak mandiri karena terlalu sering diberi bantuan. Ketika orangtua berusaha mengubah pengasuhan untuk membuat anaknya mandiri, tetapi ia menginginkan perubahan itu dengan cepat. Padahal, pola asuh yang keliru itu berlangsung bertahun-tahun.

Jadi, bagaiman aperilaku anak tidak sesuai denan yang kita inginkan ?

Pertama, sebelum kita bereaksi mengeluh atau bahkan marah pada anak, renungkanlah sejenak. Apa akar masalahnya? Adakah kekeliruan yang dilakukan orangtua pada anak ? tentu selalu ada sebab dari sebuah akibat. Karena itu, ajak diskusi pasangan, bukan hanya anak saja. Bahkan saudara atau teman untuk membantu menemukannya. Karena, kadang diri kita ini tidak bisa melihat secara jelas kesalahan diri kita sendiri.

Kedua, apabila sudah ditemukan sumber masalahnya dari cara pengasuhan kita sebagai orantua, maka sadari dan ubah diri kita terlebih dahulu sebelum menuntut anak  untuk berubah. Kalau perlu meminta maaf pada anak atas cara pengasuhan yang keliru.

Ketiga, ajak anak untuk berubah sama-sama. Anak tidak hanya dituntut berubah, tetapi orang tua juga memberi teladan kesunguhan dalam berubah.

Keempat, beri apresiasi atas perubahan yang terjadi. Namun bersabar apabila perubahan belum terjadi.

Pendidikan dimasa pandemi menimbulkan dampak yang tidak diharapkan. Beberapa keluhan yang muncul dari orangtua diantaranya. Ketergantungan pada gadget meningkat, bangun kesiangan, anak sulit bersosialisasi dan berkomunikasi, dan lain sebagainya. Tentu perlu pembenahan, dan kesabaran. Sehingga kita semua istiqamah.

Sumber majalah Hidayatullah Edisi Oktober 2022, Oleh Ibu Ida S Widayanti Pegiat parenting dan prakstisi pendidikan

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)