AKHIR YANG LEBIH BAIK

MUNTAMAR
0

Perjalanan pergerakan Islam selalu bermula dari kondisi yang tidak mengembirakan, lingkungan yang tidak mendukung sama sekali, jumlah pengikut hanya beberapa orang, itupun orang-orang afkir yang tidak punya posisi dan potensi riel. Jelasnya awal perjalanan pergerakan Islam cukup suram, penuh problema dan persoalan, tidak menjanjikan masa depan.


Tetapi berkat kesabaran dan keuletan para pendukung perjuangan, keadaan itu berangsur membaik, penuh harapan di Tengah tantangan. Angin segar mulai bertiup pelan. Pengikut dan pendukung mulai bermunculan. Selanjutnya perkembangannya sangat menyenangkan. Prospek perjalanannya sangat menggiurkan.


Memang pada awal kali melangkah tidak sedikitpun terbayang bahwa perjalanan hari esok menawarkan sesuatu yang indah, bahkan dengan alas an yang cukup logis, yang terbayang justru hal-hal mengerikan.persoalannya dari kalangan pemegang kekuasaan, para elite politik tidak ada yang simpati, bahkan Nampak sangat membenci dan memusuhi, sementara kalangan bawah, rakyat jelata tidak ada yang mendukung. Semua masih mengintip, sejauh mana kebenaran yang dibawa. Masyarakat mau melihat dulu persisnya, ke mana arah sesungguhnya.


Sebagai uji coba, berbagai macam gangguan dan serangan telah dikerahkan, sampai kepada ancaman pengusiran, pemboikotan atau pembunuhan telah dilancarkan oleh semua pihak yang merasa bisa melakukannya. Tak henti-hentinya mereka menteror, namun tentu saja ada puncaknya, sampai juga pada klimaksnya, yang ternyata datangnya lebih cepat dari yang diperhitungkan semula.

Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan, dan diguncang (dengan berbagai cobaan) sehingga Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, “Kapankah datang pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat. (QS. Al-Baqarah : 214)


Betapapun kecilnya, manakala pihak atas atau mereka yang mempunyai posisi untuk berbuat banyak dan bisa memberi pengaruh dalam Upaya menciptakan situasi yang diperlukan masih belum memberi dukungan, sudah terasa sebagai hambatan yang cukup mengganggu perjalanan.


Begitu pula halnya Masyarakat bawah, manakala mereka yang dikenal sebagai Masyarakat akar rumput ini tidak memberi dukungan, semasih belum merupakan kekuatan basis, pasti akan terasa adanya kejanggalan yang sangat mengganggu. Ibarat mesin yang kehabisan olie, tetap hidup dan bisa menggerakkan kendaraan, akan tetapi ada saatnya mesin itu meledak dengan kerusakan yang cukup parah. Begitulah gambaran kalua Masyarakat bawah belum menjadi pendukung.


Pada mula pertama, Gerakan Islam hanya didukung oleh beberapa orang yang lemah, bahkan pemimpinnya sendiri termasuk golongan mustadh’afien. Akan tetapi gerakan ini adalah gerakan dinamis, ia terus tumbuh berkembang walau berbagai hambatan menghadang. Pelan tapi pasti gerakan itu akan mampu unjuk gigi.

Kami pun (berkehendak untuk) meneguhkan kedudukan mereka (Bani Israil) di bumi dan memperlihatkan kepada Firʻaun, Haman, dan bala tentaranya apa yang selalu mereka takutkan dari mereka (Bani Israil). (Al-Qaṣaṣ : 5)


Gerakan Islam dan Imani, dalam proses perjalanannya akan sampai pada suatu kondisi, di mana semua kalangan memberikan dukungan, kalangan atas bersimpati, kalangan bawah siap mendukung dan menjadi kekuatan basis. Itulah yang digambarkan oleh Allah dalam firman-Nya:


Tidakkah engkau memperhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimah á¹­ayyibah? (Perumpamaannya) seperti pohon yang baik, akarnya kuat, cabangnya (menjulang) ke langit. Dan menghasilkan buahnya pada setiap waktu dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan untuk manusia agar mereka mengambil pelajaran. (Qs. Ibrahim : 24-25)


Begitulah gambaran gerakan yang Islami dan Imani itu. Kalua toh pada awalnya Masyarakat menolak, itupun tak berjalan lama, segera mereka berbalik menjadi pendukung manakala yang dibawa oleh pejuang Islam itu benar-benar murni tuntunan dari Allah SWT. Tidak betul kalau gerakan Islam itu selamanya dimusuhi orang. Tak selamanya Islam itu tertindas. Rasulullah sendiri yang menghadapi musuh super sadis itu telah mampu memenangkannya dalam waktu relatif singkat. Orang-orang yang awalnya musuh, kini menjadi pendukung setia.


Gerakan yang demikianlah yang digambarkan oleh Allah sebagai gerakan yang mengakar tapi mengangkasa. Ibarat pohon, akarnya menghunjam jauh ke petala bumi, artinya rakyat sudah menjadi kekuatannya, sementara dia juga mengangkasa, artinya kalangan atas, golongan elit melegalisir, dan memberi restu dan dukungan.


Karenanya dukungan dari semua pihak sama-sama diperlukan. Semuanya merupakan potensi yang bisa menolong lajunya perjalanan. Tidak boleh ada yang dianggap kurang diperlukan, sebab semuanya akan ada gunanya dalam memberikan kontribusi yang diperlukan.


Pada saat-saat tertentu posisi dan potensi Umar bin Khaththab sangat diperlukan, tetapi ada pula kalanya justru manusia-manusia seperti Bilal bin Rabah yang memainkan peranan palaing strategis. Sehingga tak ada seorangpun yang disepelekan.


Kesimpulannya kalau pada awal pergerakan Islam menemui kondisi yang serba mengerikan, suram, dan tak menjanjikan harapan, kini justru sebaliknya, terang berderang.

Sungguh, akhirat itu lebih baik bagimu daripada yang permulaan (dunia).

Indikasi kedua yang menandai gerakan itu Islami dan Imani atau tidak dalam proses pertumbuhannya adalah turun tangannya Allah dalam menyelesaikan tiap problem dan masalah yang dihadapi ummat Islam. Dalam hal ini Allah sudah memberi restu dan izin, yang dapat dilihat dari terpenuhinya harapan demi harapan, tercapainya target demi target.


Kalau pada awal perlangkahannya, Allah memberi ujian yang cukup berat, setelah selesai, maka kini tinggal menunggu pengumuman kelulusannya. Namanya saja ujian, ia tak berlangsung terus menerus, ada saat-saat di mana seseorang yang telah berhasil lulus merayakan kemenangannya.


Dalam proses ini dapat dikatakan tidak ada lagi problem yang terlalu mengganggu. Sisa-sisa problema yang ada tinggal jadi hiburan. Sedang untuk mempertahankan militansi agar semangat kerja tidak melorot, dicarilah tantangan dan problem tambahan.


Dengan turun tangannya Tuhan yang terasa lewat beberapa indikasi menyakinkan, maka pekerjaan yang pada mulanya terasa amat berat kini menjadi enteng, karena ada rasa puas, hilang rasa khawatir dan cemas. Sementara bayangan hari esok sangat menggiurkan, sebab Nampak jelas begitu indah dan mengasyikkan.


Walau belum semua tantangan terselesaikan, walau belum semua tuntutan terpenuhi, belum semua keperluan terpenuhi, belum semua keperluan terlayani, akan tetapi tidak ada kesulitan yang mengganggu ketenangan dasar. Mekanisme organisasi sudah berjalan lancar, distribusi tugas merata pada seluruh anggota, dan kalaulah ada hambatan tidak sampai menuntut perubahan Langkah dan strategi. Kalaulah ada hambatan tidak sampai menjadi sebab tertundanya pencapaian tahapan-tahapan tertentu, apalagi sampai mengancam keberadaannya.


Nyaris dapat dikatakan bahwa sluruh perhitungannya tidak meleset terlalu jauh. Kalau toh ada, tidak sampai mengubah jadwal kegiatan yang bersifat strategis. Hambatan dan gangguan yang ada paling hanya menuntut penyesuaian waktu, yang jauh hari sebelumnya sudah dipersiapkan kemungkinannya. Sehingga bila terjadi kemudian, sudah diantisipasi dengan beberapa alternatif.


Pergerakan Nabi Muhammad sebagai standard pergerakan yang Islami dan Imani telah membuktikan keberhasilannya seperti yang digambarkan Allah dalam firmannya. Muhammad yang pada awal perjalannya terseok-seok. Seakan Tuhan tidak memperhatikannya lagi, akhirnya menemui jalan lapang yang menawarkan berbagai harapan. Muhammad pernah hamper menjerit, bahkan hampir-hampir ia meragukan titah kerasulannya sebab dalam tempo yang sangat lama. Allah tidak memberikan informasi apa-apa. Tak satu ayatpun turun, sehingga kaum Quraisy Ketika itu mengolok, bahwa ia telah dilupakan Tuhannya.


Akan tetapi dengan penuh keyakinan dan kesabarannya, Muhammad mendapatkan hiburan yang luar biasa. Tuhan hanya mentest ketabahan Muhammad sesaat saja. Akan tetapi setelah Allah merestui dan meridhainya, perjuangannya melaju, melesat bagai kilat.


Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)