Perjalanan pergerakan Islam selalu bermula dari kondisi yang tidak mengembirakan, lingkungan yang tidak mendukung sama sekali, jumlah pengikut hanya beberapa orang, itupun orang-orang afkir yang tidak punya posisi dan potensi riel. Jelasnya awal perjalanan pergerakan Islam cukup suram, penuh problema dan persoalan, tidak menjanjikan masa depan.
Tetapi berkat kesabaran dan
keuletan para pendukung perjuangan, keadaan itu berangsur membaik, penuh
harapan di Tengah tantangan. Angin segar mulai bertiup pelan. Pengikut dan
pendukung mulai bermunculan. Selanjutnya perkembangannya sangat menyenangkan.
Prospek perjalanannya sangat menggiurkan.
Memang pada awal kali melangkah tidak sedikitpun terbayang bahwa perjalanan hari esok menawarkan sesuatu yang indah, bahkan dengan alas an yang cukup logis, yang terbayang justru hal-hal mengerikan.persoalannya dari kalangan pemegang kekuasaan, para elite politik tidak ada yang simpati, bahkan Nampak sangat membenci dan memusuhi, sementara kalangan bawah, rakyat jelata tidak ada yang mendukung. Semua masih mengintip, sejauh mana kebenaran yang dibawa. Masyarakat mau melihat dulu persisnya, ke mana arah sesungguhnya.
Sebagai uji coba, berbagai macam
gangguan dan serangan telah dikerahkan, sampai kepada ancaman pengusiran,
pemboikotan atau pembunuhan telah dilancarkan oleh semua pihak yang merasa bisa
melakukannya. Tak henti-hentinya mereka menteror, namun tentu saja ada
puncaknya, sampai juga pada klimaksnya, yang ternyata datangnya lebih cepat
dari yang diperhitungkan semula.
Apakah kamu mengira
bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti
(yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan,
penderitaan, dan diguncang (dengan berbagai cobaan) sehingga Rasul dan
orang-orang yang beriman bersamanya berkata, “Kapankah datang pertolongan
Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat. (QS. Al-Baqarah
: 214)
Betapapun kecilnya,
manakala pihak atas atau mereka yang mempunyai posisi untuk berbuat banyak dan
bisa memberi pengaruh dalam Upaya menciptakan situasi yang diperlukan masih belum
memberi dukungan, sudah terasa sebagai hambatan yang cukup mengganggu
perjalanan.
Begitu
pula halnya Masyarakat bawah, manakala mereka yang dikenal sebagai Masyarakat akar
rumput ini tidak memberi dukungan, semasih belum merupakan kekuatan basis,
pasti akan terasa adanya kejanggalan yang sangat mengganggu. Ibarat mesin yang
kehabisan olie, tetap hidup dan bisa menggerakkan kendaraan, akan tetapi ada
saatnya mesin itu meledak dengan kerusakan yang cukup parah. Begitulah gambaran
kalua Masyarakat bawah belum menjadi pendukung.
Pada
mula pertama, Gerakan Islam hanya didukung oleh beberapa orang yang lemah,
bahkan pemimpinnya sendiri termasuk golongan mustadh’afien. Akan tetapi gerakan
ini adalah gerakan dinamis, ia terus tumbuh berkembang walau berbagai hambatan
menghadang. Pelan tapi pasti gerakan itu akan mampu unjuk gigi.
Kami pun (berkehendak untuk) meneguhkan
kedudukan mereka (Bani Israil) di bumi dan memperlihatkan kepada Firʻaun,
Haman, dan bala tentaranya apa yang selalu mereka takutkan dari mereka (Bani
Israil). (Al-Qaá¹£aá¹£ : 5)
Gerakan
Islam dan Imani, dalam proses perjalanannya akan sampai pada suatu kondisi, di
mana semua kalangan memberikan dukungan, kalangan atas bersimpati, kalangan
bawah siap mendukung dan menjadi kekuatan basis. Itulah yang digambarkan oleh
Allah dalam firman-Nya:
Begitulah
gambaran gerakan yang Islami dan Imani itu. Kalua toh pada awalnya Masyarakat menolak,
itupun tak berjalan lama, segera mereka berbalik menjadi pendukung manakala
yang dibawa oleh pejuang Islam itu benar-benar murni tuntunan dari Allah SWT. Tidak
betul kalau gerakan Islam itu selamanya dimusuhi orang. Tak selamanya Islam itu
tertindas. Rasulullah sendiri yang menghadapi musuh super sadis itu telah mampu
memenangkannya dalam waktu relatif singkat. Orang-orang yang awalnya musuh,
kini menjadi pendukung setia.
Gerakan
yang demikianlah yang digambarkan oleh Allah sebagai gerakan yang mengakar tapi
mengangkasa. Ibarat pohon, akarnya menghunjam jauh ke petala bumi, artinya
rakyat sudah menjadi kekuatannya, sementara dia juga mengangkasa, artinya kalangan
atas, golongan elit melegalisir, dan memberi restu dan dukungan.
Karenanya
dukungan dari semua pihak sama-sama diperlukan. Semuanya merupakan potensi yang
bisa menolong lajunya perjalanan. Tidak boleh ada yang dianggap kurang
diperlukan, sebab semuanya akan ada gunanya dalam memberikan kontribusi yang
diperlukan.
Pada
saat-saat tertentu posisi dan potensi Umar bin Khaththab sangat diperlukan,
tetapi ada pula kalanya justru manusia-manusia seperti Bilal bin Rabah yang
memainkan peranan palaing strategis. Sehingga tak ada seorangpun yang
disepelekan.
Kesimpulannya
kalau pada awal pergerakan Islam menemui kondisi yang serba mengerikan, suram,
dan tak menjanjikan harapan, kini justru sebaliknya, terang berderang.
Sungguh, akhirat itu lebih baik bagimu daripada yang permulaan (dunia).
Indikasi
kedua yang menandai gerakan itu Islami dan Imani atau tidak dalam proses
pertumbuhannya adalah turun tangannya Allah dalam menyelesaikan tiap problem
dan masalah yang dihadapi ummat Islam. Dalam hal ini Allah sudah memberi restu
dan izin, yang dapat dilihat dari terpenuhinya harapan demi harapan,
tercapainya target demi target.
Kalau
pada awal perlangkahannya, Allah memberi ujian yang cukup berat, setelah
selesai, maka kini tinggal menunggu pengumuman kelulusannya. Namanya saja
ujian, ia tak berlangsung terus menerus, ada saat-saat di mana seseorang yang
telah berhasil lulus merayakan kemenangannya.
Dalam
proses ini dapat dikatakan tidak ada lagi problem yang terlalu mengganggu.
Sisa-sisa problema yang ada tinggal jadi hiburan. Sedang untuk mempertahankan
militansi agar semangat kerja tidak melorot, dicarilah tantangan dan problem
tambahan.
Dengan turun tangannya Tuhan yang
terasa lewat beberapa indikasi menyakinkan, maka pekerjaan yang pada mulanya
terasa amat berat kini menjadi enteng, karena ada rasa puas, hilang rasa
khawatir dan cemas. Sementara bayangan hari esok sangat menggiurkan, sebab
Nampak jelas begitu indah dan mengasyikkan.
Walau belum semua tantangan
terselesaikan, walau belum semua tuntutan terpenuhi, belum semua keperluan
terpenuhi, belum semua keperluan terlayani, akan tetapi tidak ada kesulitan
yang mengganggu ketenangan dasar. Mekanisme organisasi sudah berjalan lancar,
distribusi tugas merata pada seluruh anggota, dan kalaulah ada hambatan tidak
sampai menuntut perubahan Langkah dan strategi. Kalaulah ada hambatan tidak
sampai menjadi sebab tertundanya pencapaian tahapan-tahapan tertentu, apalagi
sampai mengancam keberadaannya.
Nyaris
dapat dikatakan bahwa sluruh perhitungannya tidak meleset terlalu jauh. Kalau toh
ada, tidak sampai mengubah jadwal kegiatan yang bersifat strategis. Hambatan
dan gangguan yang ada paling hanya menuntut penyesuaian waktu, yang jauh hari
sebelumnya sudah dipersiapkan kemungkinannya. Sehingga bila terjadi kemudian,
sudah diantisipasi dengan beberapa alternatif.
Pergerakan
Nabi Muhammad sebagai standard pergerakan yang Islami dan Imani telah
membuktikan keberhasilannya seperti yang digambarkan Allah dalam firmannya.
Muhammad yang pada awal perjalannya terseok-seok. Seakan Tuhan tidak memperhatikannya
lagi, akhirnya menemui jalan lapang yang menawarkan berbagai harapan. Muhammad
pernah hamper menjerit, bahkan hampir-hampir ia meragukan titah kerasulannya
sebab dalam tempo yang sangat lama. Allah tidak memberikan informasi apa-apa.
Tak satu ayatpun turun, sehingga kaum Quraisy Ketika itu mengolok, bahwa ia
telah dilupakan Tuhannya.
Akan
tetapi dengan penuh keyakinan dan kesabarannya, Muhammad mendapatkan hiburan
yang luar biasa. Tuhan hanya mentest ketabahan Muhammad sesaat saja. Akan tetapi
setelah Allah merestui dan meridhainya, perjuangannya melaju, melesat bagai
kilat.