50 Tahun Hidayatullah Dalam Hitungan Tahun Hijriah - Tulisan Ke 6

MUNTAMAR
0

Jika saja ada yg berinisiatif, melakukan penelitian sesuai standar ilmiah, terkait bagaimana sosok alumni sekolah formal pada masa-masa awal di Hidayatullah, dan seperti apa kiprah mereka saat ini di tengah-tengah masyarakat, khususnya di lembaga Hidayatullah, maka menarik untuk dikaji lebih mendalam.

Salah satu kesimpulan yg pasti akan ditemukan, para alumni sekolah formal Hidayatullah di masa-masa awal, jika ingin menilainya secara obyektif, betapa peran kelas dan ilmu yg ditransformasikan di dalamnya pada masa itu, persentasenya sangatlah kecil, dibandingkan apa yg berhasil diserap dan mempengaruhi pertumbuhan karakter mereka di luar ruang-ruamg kelas.

Lingkungan kampus Gunung Tembak secara umum, terkhusus di masjid dengan suasana ibadahnya, plus rangkaian kegiatan yg melengkapinya, terlebih jika Allahu Yarham Ust. Abdullah Said berada di tengah-tengah jamaah, dan beliau menyempatkan diri memberi pencerahan di atas mimbar, sungguh punya pengaruh yg sangat besar.

Kemampuan retorika Ust. Abdullah said, yg ditandai dengan intonasi suara, mimik wajah, dan gerakan organ tubuh lainnya, benar-benar menginspirasi para santri, belum lagi ketepatan memilih kata yg dirangkai menjadi kalimat, dan puncaknya adalah substansi dari materi yg beliau paparkan, mampu "menyihir" para santri kala itu.

Mencoba menduplikasi gaya beliau di atas mimbar, sebagaimana yg kami paparkan di atas, maksimal hanya menjadi hiburan pada mata dan telinga, namun lebih lanjut tidak akan memberikan daya sentuh yg menggores dan tidak akan ada goresan yg menyentuh, bila kekuatan dahsyat yg melatarinya tidak kita miliki, satu diantaranya, sebagaimana yg diurai dengan sangat menarik oleh Ust. Sholeh Usman, M.Si di hidayatullah.or.id, dengan tema Pola Komunikasi Vertikal dan Horizontal KH. Abdullah Said. Lihat linknya di komentar.

Komunikasi vertikal yg intens, apa lagi dengan durasi waktu yg sangat lama untuk ukuran umum, baik melalui shalat fardhu dan sunnah rawatibnya, maupun lewat dzikir dan wirid harian, terutama saat qiyamul lail, adalah sumber kekuatan yg sangat dahsyat, dibalik semua daya pikat beliau tatkala berhadapan dengan siapa saja.

Lanjut tulisan ke tujuh klik ðŸ‘‰ðŸ‘‰di sini

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)