50 Tahun Hidayatullah Dalam Hitungan Tahun Hijriah - Tulisan Ke 9

MUNTAMAR
0

Keunikan yg paling aneh di Pesantren Hidayatullah pada masa-masa awal, dibanding pesantren pada umumnya, adalah aktivitas para santri yg dominan berada di masjid dan lapangan.

Kegiatan lapangan bukan saja selepas jam belajar di kelas, bahkan seringkali waktu sekolahpun digunakan untuk bekerja. Maka dipastikan, guru dan santri yg mampu bertahan, umumnya yg memang lebih senang beraktivitas di luar kelas, baik membantu para pekerja di lapangan, atau mereka berinisiatif mencari aktivitas sendiri, dan yg paling favorit ketika itu adalah berkebun.

Jika santri pendidikan formal saja seperti itu adanya, bisa dibayangkan bagaimana aktivitas para santri yg non pendidikan formal. Saat itu ada kelompok santri yg dikenal dengan nama KMM (Kuliah Muballighin dan Muballighat).

Kalau mencermati kepanjangan dari KMM, sebenarnya lumayan keren, meskipun sangat diyakini, umumnya para santri juga tidak tau singkatan dari apa KMM itu, dan kalau toh sempat mendengar, tetap saja tidak paham apa maksudnya, dan kalau mereka paham, pasti bingung mencari korelasinya, antara nama dan aktivitas harian.

Santri KMM umumnya bertugas di pertukangan dan KLH, sisanya tersebar di unit-unit usaha, ada juga yg bertugas di dapur dan beberapa tugas-tugas khusus lainnya. Pembagian kerja dan tugas tersebut, bukanlah aktivitas selingan diluar jam belajar, melainkan pekerjaan utama setiap hari, mulai dari selepas sarapan sampai menjelang duhur, dan lanjut setelah duhur sampai menjelang ashar.

Antara ashar dan maghrib, adalah waktu bebas bersyarat, tergantung pada inisiatif dan kecenderungan masing-masing santri, selama tidak bertentangan dengan aturan pesantren tentunya. Dari waktu maghrib sampai wirid setelah isya, semua santri mengikuti kegiatan di masjid.

Kegiatan KMM di atas, adalah jadwal di waktu normal, dan dalam setahun waktu tak normalnya kadang berimbang, dan ada masanya lebih banyak hari yg tidak normalnya, sehingga selepas ashar juga diisi dengan kerja lapangan, dan pada momen yg sangat mendesak, selepas makan malam masih juga ke lapangan, dan beberapa diantaranya berlanjut hingga adzan subuh.

Lanjut tulisan ke Sepuluh klik ðŸ‘‰ðŸ‘‰di sini

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)